Polisi Tangkap 3 Bandar Narkoba

Mengawali jabatan perdananya sebagai Kasat Narkoba Polres OKU, AKP Aan Sumardi langsung action.Tadi malam (20/9), ia dan jajaran menangkap tiga orang bandar narkoba. Ketiga pelaku ditangkap di tempat yang berbeda setelah dilakukan pengintaian terlebih dahulu.

Tersangka yang pertama kali ditangkap yakni Elianto (43) warga Kelurahan Talang Jawa Kecamatan Baturaja Barat. Elianto ditangkap polisi sekira pukul 20.00 WIB di rumahnya saat sedang meracik narkoba jenis sabu. Dari rumah Elianto polisi berhasil mengamankan satu paket sabu seberat setengah ji.

"Kemudian kita kembali meringkus satu lagi tersangka yakni Rian (30) warga Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur. Rian kita tangkap saat sedang melakukan transaksi jual beli narkoba di dalam pekarangan Kantor Pelayanan Pajak Terpadu (KPPT) di pasar baru Baturaja," terang Kapolres OKU AKBP Dover Christian SIk MH melalui AKP Aan Sumardi selaku Kasat Narkoba yang baru.

Dari tangan tersangka Rian, lanjut perwira yang dulunya menjabat sebagai Kapolsek Buay Madang di OKU Timur tersebut, polisi hanya mendapati barang bukit sabu sebanyak dua paket hemat. Belum puas dengan tangkapannya, Aan kembali memerintahkan anggotanya meringkus salah satu bandar besar di kawasan RS Bungur, kelurahan Sukajadi Kecatan Baturaja Timur.

"Disana kita berhasil menangkap satu lagi tersangka bernama Muhtar (28), saat kita geledah rumah tersangka, kita mendapatkan barang bukti sabu seberat satu ji serta setengah butir inex yang diduga sisa pemakaian pelaku," lanjut Aan.

Saat ditanya darimana ketiga tersangka mendapatkan barang haram tersebut. Aan mengatakan, menurut keterangan ketiganya, sabu tersebut didapatnya dari bandar yang berdomisili di kawasan Belitang OKU Timur. 

"Jadi seluruh barang bukti hampir dua ji, jika diuangkan sekira Rp 2,5 juta. Untuk ketiga tersangka sendiri kita kenakan pasal 114 subsider 112 tetang narkotika dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara," jelas dia.

Sementara itu, ketiga tersangka secara kompak mengatakan jika dirinya baru menggeluti bisnis haram tersebut. Keuuntungan dari penjualan sabu berkisar 200 hingga Rp 500 ribu.

"kalo seji aku beli Rp 1,2 juta pak, nah dari seji tu biso jadi 10 paket, sepaketnyo kujual Rp 200 ribu pak. Hasilnyo kuputerke lagi pak untuk beli sabu samo makek dewek," pungkas Muhtar.
Share on Google Plus

About Potret Sumsel

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 Comments:

Posting Komentar