PRABUMULIH,potretsumsel.com
Pemerintah Kota Prabumulih melakukan penanaman kedelai di Kelurahan
Sungai Medang Kecamatan Cambai Kota Prabumulih. Penanaman kedelai
tersebut merupakan salah satu kegiatan percepatan optimis PAT-PIP.
Dalam mensukseskan kegiatan percepatan optimasi PAT PIP
kedelai dan meningkatkan gairah dan semangat para petani dalam menanam
kedelai, Pemerintah Kota Prabumulih melalui dana APBN memberikan bantuan
berupa sarana produksi melalui bansos.
Walikota Prabumulih, H Ridho Yahya dalam sambutannya yang
dibacakan oleh Asisten II Setda Kota Prabumulih, Yusuf Arni mengatakan
jika pengembangan kedelai diharapkan dapat menjadi sumber devisa.
"Pembangunan pertanian merupakan strategi dalam memacu
pertumbuhan ekonomi pada masa yang akan datang. Selain menjadi sumber
devisa yang sangat besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian
penduduk di Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, kebutuhan akan kedelai di Indonesia setiap
tahunnya semakin meningkat, namun tidak diiringi dengan kemampuan
produksi kedelai di Indonesia.
"Kebutuhan kedelai meningkat setiap tahunnya seiring
meningkatnya jumlah penduduk serta berkembangnya industri pangan yang
berbahan baku kedelai. Rata-rata kebutuhan kedelai setiap tahunnya
sebesar 2,2 juta ton biji kering dan hal ini belum diiringi dengan
kemampuan produksi kedelai di dalam negeri," ujarnya.
Untuk meningkatkan kemampuan produksi kedelai yang tinggi
dioerlukan kerja keras dan dukungan dari instansi instansi terkait agar
tahun mendatang target produksi kedelai di Indonesia dapat tercapat.
"Tahun mendatang target produksi kedelai sebanyak 1,5 juta
ton kedelai. Untuk itu, dalam upaya mencapai Swasembada kedelai pada
tahun 2017, perlu disiapkan rencana strategis dalam mengembangkan
budidaya kedelai tahun 2015," terangnya.
Namun, dalam mensukseskan target swasembada kedelai 2017
tersebut, Pemerintah Kota Prabumulih memiliki sejumlah hambatan. Salah
satunya kedelai merupakan komoditi asing ditingkat petani di Kota
Prabumulih.
"Kendala yang dihadapi Pemkot Prabumulih di lapangan selain
komoditi yang masih asing, petani juga belum memahami cara penanaman
kedelai serta lahan yang sempit," jelasnya.
Meskipun begitu, Pemerintah Kota Prabumulih menghimbau
kepada para petani untuk giat dan semangat dalam membudidayakan kedelai
meski mengalami keterbatasan lahan, mengingat dapat diatasi dengan cara
tumpang sari dengan tanaman karet kondisi harga karet yang masih rendah.
"Diharapkan budidaya kedelai secara tumpang sari maupun
monokultur ini dapat menjadi usaha alternatif sekaligus menambah
penghasilan petani. Semoga Kota Prabumulih dapat ikut andil dalam
pencapaian Swasembada kedelai nasional," bebernya.
0 Comments:
Posting Komentar