Potretsumsel.com : Walikota Lubuklinggau H.SN Prana Putra Sohe MM (foto : Joni Farles) |
LUBUKLINGGAU,Potretsumsel.com - Permasalahan terkait sampah yang belum kunjung usai, disebabkan volume sampah di Kota Lubuklinggau yang cukup tinggi, diharapkan dapat teratasi dengan sikap proaktif masyarakat dalam mengatasi masalah ini, melalui solusi yang semestinya dapat membuka peluang bagi pendapatan ekonomi baru bagi warga.
Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe mengungkapkan, pihaknya berharap agar warga dapat membuat inovasi baru terkait meminimalisir volume sampah di Kota Lubuklinggu, seperti membuat bank sampah atau usaha serupa yang dianggap dapat menjadikan sejumlah jenis sampah menjadi barang bernilai ekonomis.
"Masyarakat kita ini belum terlalu melirik bisnis tersebut, kalau di daerah lain pembentukan organisasi atau usaha seperti itu memang didukung pemerintah, namun awalnya mereka berinovasi dulu dengan mandiri membangun lembaga yang dapat mengurangi volume sampah," ungkapnya.
Ia menilai, sikap berinovasi masyarakat terkait hal ini, hingga sekarang belum terlalu banyak bermunculan di Kota Lubuklinggau, sebab beberapa pengusaha yang ada saat ini, hanya mensortir sampah yang dapat dijual kembali tanpa menjadikannya sebagai produk yang lebih bernilai.
"Sudah banyak, tetapi mayoritas hanya memilah jenis sampah, misal plastik, besi atau lainnya, lalu dijual ke pengepul lebih besar. Namun, hal ini belum terlalu efektif dalam menekan volume sampah yang masih tinggi, sebab mereka kan hanya memilih jenis sampah dan yang tidak dapat dijual kembali terpaksa dibuang kembali," jelasnya.
Diakuinya, pihaknya sangat berharap ada organisasi masyarakat di Lubuklinggau yang dapat menjadi penggerak awal dalam pemanfaatan sampah, khususnya di tingkat kelurahan karena lebih dekat dengan masyarakat, sebab volume sampah di Lubuklinggau yang cukup tinggu, tentu sangat berpotensi untuk memunculkan usaha-usaha kreatif baru.
"Misalnya bank sampah, kalau di daerah lain kebanyakan pemuda yang menggerakkan, lalu ada juga inovasi lain, seperti membuka perpustakaan yang prosedur peminjaman bukunya melalui penukaran sampah yang dapat diolah. Sebenarnya, kegiatan-kegiatan seperti itu berpeluang sekali dibentuk, asalkan masyarakat mau turut serta memperhatikan lingkungan, sebab menjalankan hal tersebut, modalnya yakni kemauan dari warga," ungkapnya. (JF)
info, persoalan sampah teratasi dgn tuntas di teknologitpa.blogspot.com
BalasHapus