Potretsumsel.com Walikota Prabumulih Ir Ridho Yahya MM |
Prabumulih, Potretsumsel.com - Guna meningkatkan jumlah pelanggan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), maka Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih memutuskan penurunan tarif dari biaya pasang baru PDAM yang mulai diterapkan mulai bulan April tahun 2016 ini, diharapkan nantinya akan banyak menampung warga untuk menjadi pelanggan, demikian diungkapkan oleh Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM, kepada wartawan.
Menurutnya bahwa diawal sebelumnya, pemasangan baru dikenakan tarif Rp 2 juta, kemudian diturunkan menjadi Rp 1 juta, "Kini biaya pasang baru kembali kita turunkan menjadi Rp 500 ribu saja, diharapkan akan banyak warga yang melakukan pemasangannya, sekarang kalau harga Rp 1 juta mungkin sangat mahal, mungkin nantinya akan lebih terjangkau lagi, mudah-mudahan bulan April tahun ini akan kita terapkan, "Ungkapnya.
Ditututurkannya, biaya Rp 500 ribu tersebut, dapat dibayar dengan cara mengangsur, tidak harus dibayarkan sekaligus di awal pemasangan PDAM, "Bayarnya bisa dicicil 2 kali, Rp 250 ribu diawal, kemudian sisanya bulan selanjutnya, jadi bukan dibayarkan sekaligus Rp 500 ribu, dengan sistem tersebut, kita rasa tak akan memberatkan masyarakat, sudah murah dan terjangkau, sangat meringankan lagi bagi warga kita yang kita mampu, "Ujarnya.
Ridho menerangkan lebih lanjut, Pemkot mengambil kebijakan tersebut supaya dapat menguntungkan semua pihak, baik dari PDAM maupun dari warga sendiri, "Coba dipikirkan biarlah biaya awalnya kecil, tetapi banyak yang ikut untuk memasang PDAM, dengan demikian, kalau pelanggan banyak, maka dana perbulan akan banyak dihasilkan, ketimbang biaya pasang awal besar misalkan Rp 2 juta, tapi yang masang baru cuma dua orang, kita yang rugi, jadi semacam prinsip china, jual murah tapi yang beli banyak, "Bebernya.
Wako menambahkan, prinsip yang sama juga diterapkan oleh PT Pertagas, dalam pemasangan jaringan gas kota, yang dilakukan secara gratis, "Dengan gas kota secara gratis maka pelanggan baru bisa sampai 32 ribu, coba kalau harus bayar seperti di Bogor, yang harus bayar Rp 7 jutaan, hanya orang kaya yang bisa ikut, itupun hanya beberapa orang saja, "Tandasnya.
Terkait daerah mana saja yang akan mulai dialiri ole PDAM, Ridho menjelaskan bahwa akan diutamakan yang sudah pipa induknya, "Keinginan kita seluruhnya masuk, tapi karena dana kita terbatas, didahulukan yang sudah dibangun jaringan pipa induknya, seperti Kelurahan Tanjung Raman, beda halnya dengan pemasangan gas kota, yang dicover seluruhnya oleh Pertagas, maka seluruhnya dapat kebagian, "Imbuhnya.
Sementara itu, Darum (45), warga Kelurahan Majasari, mengharapkan agar daerahnya termasuk rumahnya, pada tahun ini dapat menjadi pelanggan PDAM, "PDAM sangat dibutuhkan kalau musim kemarau, karena itu kalau bisa, tahun ini kita bisa ikut jadi pelanggan, pendataan sudah dilakukan, tapi kita tidak tahu wilayah Majasari dimasukkan tidak pada program PDAM tahun ini, tapi kalau gas kota, mudah-mudahan kita jadi pelanggan tahun ini, karena kuotanya besar, "Pungkasnya.(wan)
0 Comments:
Posting Komentar