Potretsumsel.com Walikota Prabumulih Ir Ridho Yahya MM (foto dok) |
Prabumulih, Potretsumsel.com– Kasus Bupati Ogan Ilir AW Noviadi (OFI) yang
tersangkut Narkoba yang tertangkap tangan oleh Pihak Badan Narkotika
Nasional (BNN) pastinya membuat duka bagi seluruh anggota keluarganya,
tak terkecuali dengan Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM, yang
turut menemani kakaknya Mawardi Yahya Orangtua dari Ofi selama di
Jakarta, menyatakan penyesalan sekaligus meminta maaf kepada seluruh
masyarakat baik DI Kabupaten Ogan Ilir maupun di Kota Prabumulih,
demikian diungkapkannya kepada wartawan, (15/3).
Menurutnya, harus jadi pembelajaran bagi dirinya dan keluarga sehingga
tak terulang dimasa mendatang, “Kita maklumi karena Ofi itu kuliah di
Universitas Islam di Jogjakarta, jauh dari pengawasan orang tua
termasuk kita selaku pamannya, kita percaya saja dengan dia karena kan
di kuliah di Univeritas Islam, tapi apa mau dikata, mungkin rezeki Ofi
batas sini saja, karena itu mewakili keluarga besar kita maaf yang
sedalam – dalamnya pada masyarakat OI dan Prabumulih, “Ungkapnya.
Dituturkannya, dirinya tak ingin memikirkan dengan adanya unsur
politis atau unsur yang lainnya, “Kejadiannya kan sebulan setelah
pelatikan Ofi sebagai Bupati OI, mungkin ada unsur politis kita tidak
tahu, kalau masalah hukum kan dari yang kita baca dan dengar sedikit
dari media, tidak ada bukti adanya keterlibatan ofi dalam narkoba
meskipun hasil urine bisa dijadikan alat bukti tapi itu kan menunjukan
yang bersangkutan seharusnya direhabilitasi saja, “Bebernya.
Diterangkan Ridho lebih lanjut, bahwa masalah jabatan Bupati OI yang
disandang Ofi, keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang
berwenang, “Kita kan tahu kalau ada siang maka nanti aka nada
malamnya, sama ada suka ada duka, ada senang adakala kita diuji,
keluarga menyerahkan sepenuhnya masalah jabatan Ofi, apa mau dicopot,
kalau dicopot dan wakil naik, kan ada kursi wabup yang kosong kita
akan dorong anggota keluarga yang lain, walaupun sebenarnya karena Ofi
adalah korban seharusnya direhabilitasi dan tidak harus mundur dari
jabatannya, tapi yang pasti keluarga telah legowo dengan kemungkinan
yang ada nantinya, “Tandasnya.
Disinggung dengan pemberantasan narkoba di Prabumulih khususnya di
kalangan pegawai dan Pejabat, Ridho mengatakan dirinya akan mematuhi
aturan yang ada, “Kalau ada yang terbukti positif kita copot
jabatannya, bisa juga nanti kita pecat atau berhentikan dari status
PNSnya, asalkan sudah terbukti di depan hukum, kita akan jalankan
dengan baik, “Pungkasnya(wan)
0 Comments:
Posting Komentar