Potretsumsel.com : Walikota Lubuklinggau H.SN Prana Putra Sohe bersama rombongan saat meninjau lokasi Pembangunan tempat pengambilan air baku (intake) milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Lubuklinggau (foto: Joni ) |
- Walikota Tinjau Pembangunan Intake PDAM.
LUBUKLINGGAU, Potretsumsel.com - Pembangunan tempat pengambilan air baku (intake) milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Lubuklinggau di Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, hingga kini masih dalam proses penyelesaian dan dipastikan akan berdampak luas terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat di tiga kelurahan di wilayah tersebut.
Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe mengungkapkan, pihaknya hingga kini terus berupaya menyelesaikan permasalahan terkait pemenuhan air bersih bagi masyarakat, kendati memang dihadapi sejumlah kendala, terutama terkait anggaran yang kini dinilai sangat minim.
"Selama tiga tahun ini, sudah ada tiga intake yang telah kita bangun. Untuk intake yang disini (Batu Urip), nanti bisa menampung air sebanyak 20 liter per detik," ungkapnya saat meninjau pembangunan infrastruktur intake Batu Urip, Senin (25/4).
Dijelaskannya, sebelumnya pihaknya telah membangun satu intake lain, tepatnya di Kelurahan Jukung, Kecamatan Selatan I dan telah beroperasi, guna menyuplai air ke daerah Jukung, Binjai dan Air Kati.
"Jadi sudah dua sungai yang kita manfaatkan, yakni Sungai Kelingi dan Sungai jukung. Dan Alhamdulillah, dari pembangunan infrastruktur ini, tidak mengganggu anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Lubuklinggau," jelasnya.
Ia menyampaikan, pihaknya kini masih berupaya mencari dana bantuan, guna menyelesaikan rencana pembangunan intake di Bukit Sulap. Sebab, jika semua telah dibangun, Pemkot Lubuklinggau hanya tinggal fokus dalam melakukan perbaikan dalam proses distribusi air atau penyaluran.
"Kalau intake di Batu Urip, itu bisa menyalurkan air ke 1.850 Kepala Keluarga (KK), yakni warga di Jalan Nangka, Jalan Kenanga, Siring Agung serta warga Senalang. Tinggal lagi, kita berharap ada bantuan lain untuk memperbaiki infrastruktur untuk penyaluran. Jadi kalau ditotal untuk 3 intake, masih dibutuhkan Rp. 30 Milyar lagi," jelas Nanan, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Bukit Sulap (TBS), Sofian Narta menjelaskan, pihaknya masih berupaya merealisasikan pembangunan intake di Bukit Sulap, dikarenakan penampungan air di lokasi tersebut yang bakal jauh lebih besar, yakni 200 liter per detik.
"Kapasitasnya jauh lebih besar, dibandingkan intake lain di Kota Lubuklinggau. Untuk intake di Batu Urip, rencananya tahun depan sudah beroperasi," jelasnya.
Ia menyampaikan, debit air Sungai Kelingi yang menjadi lokasi penampungan, dipastikan tidak akan ada masalah terkait kebutuhan air yang akan diambil, sebab walaupun dalam kondisi kemarau panjang, sungai tersebut tidak akan mengalami kekurangan air.
"Untuk debit air tidak akan ada masalah, karena sudah disurvei oleh tim. Sementara, untuk perbaikan pipanisasi di sekitar lokasi ini, kita masih membutuhkan dana sekitar Rp. 10 Milyar, namun sudah kita usulkan sekitar Rp. 7 Milyar kepada pihak terkait (stakeholder). Kita sudah temui langsung pihak Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya bersama Walikota beberapa waktu lalu, dan harapannya, untuk intake di Bukit Sulap, realisasi pembangunannya, bisa berbarengan dengan penggalian drainase dan pipa," ungkapnya. (Joni)
0 Comments:
Posting Komentar