Kayuagung, Potretsumsel.com
Peringatan
Hari Bumi 2016 jatuh pada Jumat (22/4). Hari Bumi kali ini diharapkan menjadi
momentum bagi masyarakat untuk lebih menyayangi bumi. Terkait hal tersebut, Bupati
Ogan Komering Ilir dan Ketua TP PKK OKI mengoptimalkan program Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM)
di sekolah dasar di wilayah Kabupaten OKI. Kegiatan cinta lingkungan ini juga
dilakukan melalui aplikasi tanam pohon see forest.
Gerakan
KMDM dan See forest merupakan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ilir bersama Tim Penggerak PKK OKI sebagai bentuk kepedulian
lingkungan serta mengajak anak-anak belajar mencintai lingkungan, menjaga serta
berprilaku tidak merusak alam.
Bupati
OKI, Iskandar
menjelaskan, saat ini Kabupaten OKI salah satu daerah yang sangat rentan
terhadap pengaruh perubahan iklim. Menurut dia penting mengajak anak untuk
mencintai lingkungan.
“Anak-anak
kita libatkan dalam program konservasi lingkungan karena. upaya melestarikan
lingkungan hidup tidak hanya tanggung jawab perorangan saja, tetapi tanggung
jawab dari semua pihak yang hidup dibumi ini,” ajak Iskandar pada kegiatan KMDM
di Desa Sugi Waras Kecamatan Teluk Gelam, Jum’at (22/4).
Sementara
itu, Ketua TP PKK OKI, Lindasari Iskadar berharap kegiatan penanaman pohon
melalui program KMDM diwilayahnya ini menjadi komitmen bersama untuk
melestarikan dan memanfaatkan bumi sebaik-baiknya.
“Pentingnya
menanam pohon, karena bumi kita dari waktu kewaktu mengalami penurunan kualitas
akibat kerusakan alam. Kedepan kita harus menjadi masyarakat yang ekologis dan
terus berfikir ulang bahwa alam ini harus diwariskan ke generasi masa yang akan
datang,” kata Lindasari.
Lindasari
menjelaskan, program KMDM merupakan program yang dicanangkan sebagai upaya
pelestarian alam dan lingkungan sudah dikenal anak sejak dini.
Menurut
dia, tujuannya agar program tersebut berkesinambungan. Dan pelaksanaannya akan
bekerjasama dengan Sekolah Dasar yang berada di Kabupaten OKI.
“Untuk
melaksanakan program ini kedepan, akan dipilih dari perkecamatan 2 SD sebagai
SD percontohan program KMDM. Nantinya, SD tersebut dibina melalui Kepala
Sekolahnya bagaimana tata cara pembibitan, penyemaian sampai pada tahapan
penanaman,” kata Lindasari
Lebih
lanjut, Lindasari menjelaskan, tahapan ini dilakukan dengan cara maraton dan
akan dinilai karena disesuaikan juga dengan program provinsi dan pemerintah
pusat.
Lindasri
memprediksi, siswa akan terbiasa melakukan kegiatan pertanian di rumahnya.
Jadi, setelah itu, praktek dilaksanakan di masing-masing sekolah. Bila bibit
sudah memasuki usia tanam, bibit tersebut dibagikan oleh Kepala Sekolah kepada
wali siswa, dan ditanam di pekarangan rumah masing-masing.
“Itulah
konsep yang disebut dengan Kecil Menanam. Kemudian 5 tahun kedepan, siswa
tersebut akan berpikir bahwasannya hasil dari penanaman bersama orang tuanya
bisa dipanen paling cepat dalam waktu 5 tahun, dan ini merupakan aplikasi dari
Dewasa Memanen,” tutupnya. ( IWAN )
0 Comments:
Posting Komentar