PRABUMULIH , potretsumsel.com– Bangunan infrastruktur trotoar Jalan Jenderal Sudirman mulai dari simpang Tugu Kuda Muara Dua sampai simpang Tugu Air Mancur Gunung Ibul, diduga bermasalah.
Hal itu setelah sejumlah penyidik dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel terlihat turun mengamati hasil bangunan di lapangan dan mengambil gambar bangunan yang sebagian banyak yang rusak.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak Kejati Sumsel terkait aktifitas sejumlah penyidiknya di Prabumulih pada akhir pekan kemarin.
Namun informasi terakhir, proyek trotoar yang telah menelan dana Rp13 miliar itu, saat ini memang tengah diselidiki pihak Kejati Sumatera Selatan.
Bahkan masih menurut sumber ini, laporannya sudah lama masuk ke Kejati Sumsel.
“Proyek itu memang sudah lama laporannya masuk ke Kejati,” sebut pria yang minta namanya dirahasiakan tersebut.
Menurut dia, proyek tersebut sangat wajar dilaporkan ke APH (Aparat Penegak Hukum). Sebab, secara kasat mata, pembangunannya terkesan asal jadi dan diduga menyalahi RAB.
“Kalau kita lihat sepintas saja, proyek ini memang tidak dibangun secara serius dan hanya asal-asalan,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri Prabumulih, Mahmudi SH MH melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Imam Asyhar SH ketika dikonfirmasi tak menampik jika proyek tersebut tengah diselidiki oleh pihak kejaksaan tinggi.
“Kita juga sudah mendengar informasi jika proyek tersebut dilaporkan ke pihak Kejati Sumsel,” ungkapnya Minggu (8/5).
Namun demikian, pihaknya tidak mengetahui pasti kapan bangunan trotoar simpang patung kuda Muara Dua sampai simpang tugu air mancur Gunung Ibul dilaporkan.
“Kita juga masih belum tahu bentuk laporan atau dugaannya seperti apa,” ucapnya.
Lebih jauh Imam mengungkapkan pihaknya juga ikut menindaklanjuti laporan itu dengan melakukan pantauan di lapangan.
“Kalau secara fisik kita juga sudah memantau ke lapangan dan memang beberapa bagian sudah banyak mengalami kerusakan,” terangnya.
Mengenai proses pembangunan, Imam menegaskan kalau proyek tersebut saat ini masih masuk dalam masa pemeliharaan.
“Makanya kita tidak bisa mengambil langkah lebih jauh. Hanya saja kita terus melakukan pemantauan,” tukasnya (DN/pena sumatera)
0 Comments:
Posting Komentar