Undangan Dewan Tak Digubris
- Lippo Hanya Kantongi Izin IMB.
LUBUKLINGGAU, potretsumsel.com - Undangan dari pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau yang telah dilayangkan sebanyak 3 kali kepada Manajemen Lippo Plaza, tidak pernah sekalipun dihadiri oleh perusahaan tersebut. Padahal, undangan tersebut untuk membahas polemik yang kini terjadi di masyarakat terkait penerimaan pegawai yang dinilai telah mengangkangi Peraturan Daerah (Perda) Kota Lubuklinggau.
Anggota DPRD, Djonny menerangkan, dari yang pihaknya ketahui bahwa pihak Lippo Plaza, sampai saat ini tidak memiliki izin operasional dan hanya baru memiliki izin mendirikan bangunan.
"Sehingga, dengan demikian aktivitas lain berarti ilegal. Namun sayang, pihak perusahaan sama sekali tidak mengindahkan lembaga legislatif untuk membahas hal ini," ungkapnya.
Rencananya, DPRD akan mengambil langkah, yakni meminta polisi dan Pol PP menjemput paksa pihak Manajemen Lippo Plaza, agar lembaga DPRD tidak kehilangan marwah-nya.
"Baiknya dijemput paksa saja," ungkap Anggota DPRD Kota Lubuklinggau lainnya, Suhada.
Sedangkan, Ketua Badan Kehormatan DPRD, Hambali juga sangat menyesalkan, karena pihak Lippo tidak menghargai undangan resmi DPRD Kota Lubuklingau, karena itu dia mendesak proyek pembangunan dan aktifitas Lippo Plaza harus dihentikan sementara.
"Saya merekomendasikan kepada komisi I, untuk pihak Lippo menghentikan perekrutan dan menyetop operasional sementara sebelum persoalan tuntas," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Lubuklinggau, Fauzi Bazid menyampaikan, pihak Lippo Plaza sebelumnya telah menemui Disnaker dan pihaknya telah mengingatkan kepada perusahaan, agar menjalankan regulasi yang berlaku di Lubuklinggau.
"Pihak Lippo menyatakan, tenaga kerja Lippo di Jakarta akan ditarik ke Lubuklinggau, khususnya mengisi posisi pimpinan," kata dia.
Di tempat lain, Ketua PPMI Lubuklinggau, Bahet Edi Koswoyo mengancam, akan memobiliasi massa pencari kerja yang dikecewakan pihak Lippo untuk melakukan aksi, jika pihak perusahaan masih tetap bersembunyi dari persoalan.
"Kalau kita mau bergerak anarkis kita bisa, akan saya mobilisasi pencari kerja untuk demo dan membakar Lippo Plaza ini. Tapi, alangkah baiknya jika Manajemen Lippo Plaza bisa menanggapi hal ini dengan lebih bijak," ungkapnya. (Joni)
0 Comments:
Posting Komentar