Kayuagung, potretsumsel.com-Diduga
fisiknya tidak kuat menjalani hukuman push up sebanyak 50 kali oleh
oknum guru akuntansi berinisial DS dimana ia mengenyam pendidikan.
Fitri, siswi kelas 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kayuagung
terpaksa harus menjalani perawatan medis di RSUD Kayuagung lantaran
buku tulis yang biasa ia gunakan kedapatan tidak memakai sampul buku
oleh oknum guru tersebut.
Hukuman yang dialami siswi asal RT.07 Lingkungan IV
Kelurahan Kutaraya Kecamatan Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI) Provinsi Sumatera Selatan ini terjadi pada hari Rabu (25/1/2017)
sekitar pukul 13.00 Wib bersama 7 orang temannya yang rata - rata
berjenis kelamin perempuan dan hanya satu orang laki-laki.
"Dapat hukuman lantaran waktu pemeriksaan oleh guru
akuntansi sampul buku tulis aku robek karena terlalu rapat pasangnya,
sehingga terpaksa tidak dipakai lagi. Yang kena hukuman ada delapan
orang dan tujuh diantaranya perempuan. Hukuman push up sebanyak 50 kali
itu selesai kami tunaikan tapi besoknya baru terasa seluruh badan aku
sakit, kepala pening, perut mual," kata dia didampingi orangtuanya saat
disambangi awak media ini di ruang kelas III perawatan penyakit dalam
RSUD Kayuagung, Jumat (27/1/2017).
Sementara itu, Sukma, ibu dari siswi tersebut mengatakan,
saat di telepon keluarga yang mengabarkan bahwa anaknya sakit, ia sedang
berada di Palembang. Setelah mendengar kabar, kemudian dirinya langsung
pulang kembali ke Kayuagung.
"Mungkin anak aku nih fisiknya tidak kuat jalani hukuman
push up sebanyak 50 kali dari gurunya, gara-gara sampul bukunya robek
karena terlalu rapat masangnya, jadi terpaksa tidak pakai lagi oleh anak
aku. Tapi belum sempat diganti sampul baru keburu kedapatan oleh
gurunya," ujar dia.
Lanjutnya, kami tidak keberatan kalau hukuman yang
diberikan guru itu untuk mendidik siswa, tetapi sebaiknya hukuman
disesuaikan dan jangan terlalu berat, apalagi terhadap siswa perempuan
serta kalau bisa jangan sampai terulang lagi seperti dialami anak kami
ini.
Terpisah, Dr.Lian Lubis spesialis penyakit dalam yang
menangani perawatan medis Fitri mengatakan, setelah kami lakukan
pemeriksaan kondisi Fitri saat ini sudah bagus dan normal, dan kalau
tidak ada kendala lagi mungkin dapat satu atau dua hari lagi segera bisa
pulang.
"Kondisinya pertama masuk memang sedikit ada gangguan di
perut, mungkin karena maag. Tetapi dia ini fisiknya drop karena
kelelahan menjalani aktifitas di sekolah. Namun kita tidak bisa
menyatakan kalau dia drop akibat menjalani hukuman push up dari gurunya,
sebab kita tidak tahu mungkin saja ada faktor lain sehingga menyebabkan
kondisi fisiknya menurun," jelasnya (Aan)
0 Comments:
Posting Komentar