KECEWA, Merasa Tak dipedulikan Plt. Bupati
# Korban reruntuhan IGD RS OI Sakit Hati Tidak Dijenguk
Ogan ilir, potretsumsel.com- Miris nasib para korban reruntuhan atap gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Ilir, Senin (27/3) dini hari kemarin sekitar pukul 01.30 Wib.
Pasalnya, boro-boro mendapatkan bantuan dari Plt Bupati OI H Ilyas Panji Alam, merekapun tidak dibesuk olehnya. Saat berkunjung usai apel Senin pagi, Plt Bupati hanya melihat beberapa gedung IGD yang atapnya runtuh tersebut.
Keluhan tersebut disampaikan seorang perawat honor Adi Chandra (25) warga Lingkungan II RT IV Kelurahan Tanjungraja Kecamatan Tanjung Raja. Ia salah satu korban terparah diantara enam korban lainnya yang hanya mengalami luka lecet seperti bidan Meta (23), Erika (24), Sari (28), Puput (24), perawat Sinta (24 dan bagian administrasi Caca(24). Adi sendiri mengalami luka di tangan, kaki, mata kaki, pinggang kanan bahkan ia mengalami nyeri saat hendak bergerak
"Kecewa, sakit hati masak Plt Bupati OI H Ilyas Panji Alam tidak melihat kondisi korban meski sebentar, apakah korban bernyawa, dibagian mana yang terluka,jadi perasaan saya berkecamuk. Memang hanya saya sendiri korban reruntuhan yang tertinggal karena korban lainnya saat pagi hari langsung di jemput keluarga mereka. Mana perhatian dari pemimpin daerah? Jangan sekedar memperhatikan gedung saja. Saya dirontgen alhamdulillah tidak apa apa, namun trauma yang ditinggalkan? mereka tidak mengalaminya. Tanpa angin hujan tiba tiba gedung IGD roboh atapnya. Semestinya kami korban dulu yang dibesuk, baru memantau gedung IGD itu, ini tidak, kami tidak dibesuk," ujarnya.
Tak lama kemudian dirinya disuruh pulang untuk rawat jalan. "Dapat bantuan dari Direktur RSUD OI drg H Irma berupa uang 200 ribu rupiah buat urut. Mungkin pribadi dia, walaupun sedikit bentuk perhatian ibulah. Kami minta pihak terkait segera menindaklanjuti hal ini, karena luka dan trauma yang kami alami,"harapnya.
Informasi yang dihimpun, para korban berencana akan mengadukan kejadian ini ke pihak Kekejari Sumsel. "Rencana kami kompak mau gugat secara perdata kalau dari pemerintah OI tida ada itikad baik untuk menyembuhkan kami sebagai korban," tegasnya. Ditambahkannya bahkan saat ini dirinya bersama rekan rekan sudah dua bulan terakhir beljm menerima gaji. "kalau gaji sebulan Rp750ribu, sudah dua bulan belum menerima gaji, itukan tergantung pihak rsud kapan mau membayarkan,"katanya
Direktur Rumah Sakit OI drg Hj Irma Suryani mengakui, bahwa pihaknya memberikan bantuan 200 ribu rupiah untuk biaya urut para korban.
"Itu bantuan pribadilah, kalau bantuan lainnya akan kami rapatkan. Yang jelas korban sudah dirontgen dan mendapatkan bantuan medis. Kalau soal dia tidak dibesuk dan merasa sakit hati terhadap plt bupati saya kurang tahu. Gaji segera akan dibayarkan minggu depan. Karena datanya baru dikirim ke BPKAD. Terkait mereka mau mengadukan kami atau menggugat, kami belum tau, nanti akan kami koordinasikan dulu ya," singkatnya
Sementara itu Sekda OI H Herman SH dan Plt Bupati Ilyas Panji Alam saat dimintai komentar oleh awak media terkait hal ini telponnya tidak menjawab meski terdengar nada sambung.
Kejadian naas menimpa tujuh perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) OI yang berada di Kompleks Perkantoran Terpadu (KPT) Tanjung Senai. Tanpa hujan angin mereka tertimpa atap ruang instalasi gawat darurat (IGD) yang roboh pada Minggu (26/3) malam sekitar pukul 23.30 Wib. Beruntung saat kejadian tidak ada pasien yang sedang berada di ruang IGD. Namun, tujuh perawat dan bidan jaga yang berada di lokasi terkena reruntuhan atap dan plafon sehingga mengalami luka-luka di sekujur tubuh. (***)
0 Comments:
Posting Komentar