Pemkab Muara Enim Peringati Hari Lahirnya Pancasila


Muara Enim, Potret Sumsel-
Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila dilaksanakan dihalaman Pemkab Muara Enim Kamis 1/6.
Bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar dan sebagai Komandan Upacara Ipda Yeri Gunawan Personil dari Polres Muara Enim.

Hadir pada Acara ini Wabup H Nurul Aman SH, Kapolres Muara Enim AKBP Leo Andi Gunawan S.Ik MPP, Kajari Muara Enim Adhiyaksa Darma Yuliano SH MH Kepala Pengadilan Negeri Muara Enim, Dandim 0404 Letkol Inf Teadi Aulia Mula Uji SE, Sekda Muara Enim Ir.H Hasanudin M.Si Para SKPD Ketua Tim penggerak PKK DR.Hj.Shinta Paramita Sari SH. M.Hum, Pengurus FKPPI Muara Enim,Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Peserta Upacara dari murid Sekolah dasar, SMP SLTA Dan Para Undangan Lainnya.

Dalam Amanatnya Presiden RI Joko Widodo yang di bacakan oleh Bupati Muara Enim menyampaikan
" Upacara ini meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan  Ir. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.

 Adalah jiwa besar para Founding Fathers, para ulama dan Pejuang Kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara, sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.

Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman, Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman.

 Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman.  Dari Miangas sampai Pulau Rote adalah juga keberagaman.

 Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama. Kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia.  Itulah ke-bhinneka tunggal ika-an kita.
Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan.  Kebhinnekaan kita sedang diuji.  Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinnekaan dan ke-ikaan kita.

  Saat ini ada sikap yang tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila.  Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan mediasosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.

Hadirin yang saya hormati,
Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara.  Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut.

Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri.  Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur ditengah kemajemukan.

Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, ajajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.

Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat.  Berbagai upaya terus kita lakukan.  Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang unit kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.

 Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk merperkuat pengalaman Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengalaman nilai-nilai Pancasila.

Hadirin yang saya hormati,
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan.

  Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali kejati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran.  tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadilkan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan mertabat dimata internasional.

Namun demikian, kita harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.

  Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti Pancasila, Anti-UUD 1945, Anti-NKRI, Anti-Bhinneka Tunggal Ika.

  Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.

Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan diantara kita.  Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa.

 Mari saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia
Selamat Hari Lahir Pancasila.  Kita Indonesia, Kita Pancasila.
Semua Anda Indonesia, Semua Anda Pancasila.  Saya Indonesia, saya Pancasila". Ungkapnya. (ADV/Ahmad Sukri).
Share on Google Plus

About Potret Sumsel

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 Comments:

Posting Komentar