PALEMBANG, Potret Sumsel -
Pengasuh Rumah Tahfidz Darul Qutub AlGontoriyah , KH. Muhaimin Iskandar mengaku sangat mendukung program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz yang diusung pasangan calon (paslon) H.
Herman Deru- H. Mawardi Yahya (HDMY) dalam Pilkada Sumsel 2018 mendatang. Menurut Ustad Muhaimin, program andalan HDMY tersebut sangat ampuh untuk pemberantasan buta aksarara Alquran di Sumsel.
“Kami sangat mendukung program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz yang dicanangkan Kakanda Haji Herman Deru. Program ini sangat baik dan harus mendapat dukungan seluruh ulama di Sumsel,’’ papar KH Muhaimin saat ditemui wartawan , di Rumah Tahfidz Darul Qutub Al Gontoriyah, di Dusun Air Laga, Kecamatan Pagaralam, Utara , Sabtu (24/3).
Sehari sebelumnya, Jumat (23/2), Cagub Sumsel, H. Herman Deru sempat berkunjung ke Rumah Tahfidz Darul Qutub Al Gontoriyah yang didirikan tahun 2015 lalu itu. Saat ini rumah tahfidz tersebut sudah tersebar di Pagaralam dan Lahat sebantak 6 rumah tahfidz dengan jumlah santri penghafal Alquran sebanyak 700 0rang.
“Kami sangat yakin jika ada umaroh selevel gubernur yang mencanangkan program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz seperti yang disampaikan Kanda Herman Deru, maka pemberantasan buta aksara Alquran di Sumsel akan lebih cepat terlaksana.Program yang tujuannya sangat jelas ii harus kita dukung,’’ papar alumnus Ponpes Gontor ini.
Dukungan serupa disampaikan Rais Syuriah PC Nahdatul Ulama (NU) Kota Pagaralam, KH. Djamil Rusdi. Menurutnya, program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz tersebut tujuannya sangat mulia yaitu mencetak para penghafal Alquran .
“Kami sangat yakin para ulama se Sumsel akan mendukung program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz yang diusung Pak Herman Deru tersebut. Ini sebuah program brilian yang niatnya begitu mulia,’’ papar KH Djamil Rusdi.
Sementara itu, ketika bersilaturahim dengan pengasuh, santri dan walisantri Rumah Tahfidz Darul Qutub Al Gontoriyah, HD mengajak semua orang tua muslim untuk peduli dengan pendidikan Alquran kepada anaknya sejak dini.
“Kadangkala ada diantara kita semua yang lebih cemas anaknya tidak bisa berbahasa Inggris daripada pandai membaca Alquran. Pemahaman seperti ini harus diluruskan. Justru sebaliknya kita cemas jika anak-anak kita tidak membaca Alquran yang merupakan kitab suci kita umat Islam,’’ jelas HD.
HD menegaskan, program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz yang diusung pasangan HDMY berangkat dari kondisi Sumsel saat ini dimana masih sangat banyak umat muslim yang tidak bisa membaca Alquran secara benar. Program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz tersebut bertujuan memberantas buta aksara Alquran dan juga untuk mencetak imam-imam masjid yang handal.
“Idealnya seluruh imam masjid se Sumsel ini adalah hafidz Alquran dan disiapkan insentif atau honor yang memadai, sehingga para imam hafidz tersebut benar-benar fokus mempelajari dan mengajarkan ilmu-ilmu Alquran,’’ papar cagub yang diusung Hanura, NasDem dan PAN ini.
( Ian)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 Comments:
Posting Komentar