Hingga berita ini diterbitkan debit air Belum menunjukan tanda-tanda menyusutan, akibat
Ketinggian yang diatas rata-rata leher orang dewasa membuat aktivitas warga setempat menjadi lumpuh lumpuh total.
Kepala Desa (KADES) Curup, Ballian mengharap kan pemerintah kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) untuk segera mendirikan posko dan menyiapkan obat-obatan dan tim medis
"dikarenakan sudah sebagian warga yang terkena musibah banjir ini mengeluhkan sakit, diantaranya perempuan,anak-anak dan Lansia. Tapi hingga saat ini dari Pemkab terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas terkait hanya sebatas pemantauan saja, belum juga ada tindak lanjut untuk memberikan bantuan,” ujar Ballian,Rabu (14/03/18).
Ballian menambahkan "meski separuh desa curup sudah terendam banjir,belum ada satupun warga yang mengalami musibah ini mengungsi. "Saat ini air sudah masuk rumah warga, dan rumah-rumah warga disini rata-rata panggung (tinggi). Artinya, banjir ini sudah bisa di kategorikan "PARAH" Meski demikian warga belum mau mengungsi, karena belum adanya tempat pengungsian yang dipersiapkan, dan sementara untuk beraktivitas, warga harus menggunakan perahu." Ujarnya
Ketinggian air yang sudah merendam puluhan rumah warga didesa Curup ini. Spontan mengundang perhatian dan menggerakan hati salah satu anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) PALI, Aka Cholik Darlin S.Pd.I yang kini menjabat wakil ketua Komisi I ini. Langsung meminta BPBD untuk segera mendirikan posko dan mengkoordinasikan dengan Dinas Sosial (DINSOS) dan Dinas Kesehatan (DINKES)
"Karena saat ini saya rasa warga sangat membutuhkan obat-obatan dan dokter jaga. Sebab warga yang mengalami musibah ini banyak mengeluhkan gatal-gatal (alergi) serta banyak Lansia yang mengeluhkan rematiknya kambuh, akibat terendam banjir,"pungkas politisi muda ini. (MD/bjs)
0 Comments:
Posting Komentar