PALI, Potret Sumsel.
Bangunan warga yang terkena dampak pelebaran jalan dari Simpang Lima Pendopo kecamatan Talang Ubi menuju Desa Talang Akar kecamatan Talang Ubi mulai disosiliasikan Pemkab PALI.
Hasilnya, mayoritas warga yang bermukim di sepanjang jalan tersebut setuju terhadap pemberian tali asih.
Hal itu disampaikan langsung Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten PALI Syahron Nazil saat dibincangi sejumlah media di selah kegiatannya.
Dikatakannya pula, ketika sosialisasi yang dilakukan Pemkab PALI (Senin, 2/7) bahwa mayoritas warga setuju terhadap nominal pemberian tali asih.
"Untuk pemberian tali asih itu sendiri merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga. Yaitu pemberian tali asih ganti rugi bangunan. Karena lahan tersebut merupakan lahan hibah dari PT Pertamina. Makanya, untuk ganti rugi lahan tidak ada," ungkapnya.
Sekda juga menjelaskan bahwa untuk pemberian tali asih itu sendiri bermacam-macam sesuai jenis bangunan dan luas bangunannya.
"Kalau bangunan yang permanen yaitu Rp 1 Juta per meter, bangunan semi permanen Rp 700 ribu per meter dan bangunan non permanen Rp 500 ribu. Namun saya tegaskan lagi, tidak ada ganti rugi lahan," tambahnya.
Untuk sekolah yang terkena juga pelebaran, Sekda mengatakan rencananya akan dilakukan relokasi. "Rencananya untuk SMP PGRI yang terkena dampak pelebaran akan dilakukan relokasi. Namun, akan dibahas lebih lanjut. Mau direlokasi atau diganti dengan tali asih," sambungnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa warga yang menerima tali asih tersebut sudah bisa mengurusnya mulai hari ini (Selasa, 3/7). "Disarankan untuk membuka rekening di Bank Sumselbabel karena pengiriman ganti rugi langsung ke rekening. Untuk anggarannya sendiri menggunakan dana APBD Kabupaten PALI Tahun Anggaran 2018. Sekarang sudah mulai tahap pembangunan, namun dimulai dari arah desa Talang Akar," pungkasnya. (Bgs)
0 Comments:
Posting Komentar