Salah seorang panitia yang enggan menyebutkan namanya mengatakan "Silahkan keluar pak siapapun anda walaupun Jurnalis nanti saja photo photo nya, takut yang lain cemburu sosial"
Hal ini tentunya melanggar UU no 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Salah seorang wartawan media online di Lahat, DF mengaku sikap yang ditunjukan sejumlah panitia wisuda STIE Lahat tersebut sangat berlebihan. Soalnya, tidak seperti biasanya sikap berlebihan itu ditunjukan panitia pada acara seperti ini.
"Kalau kami diusir dari dalam gedung, bagaimana kami mengambil materi acaranya. Dan kami juga tidak tahu persis apakah sudah ada perintah sebelumnya dari Ketua STIE Lahat untuk mengusir wartawan jika masuk ke dalam gedung," ujarnya.
Sama halnya yang disampaikan Anto, yang juga salah satu wartawan media cetak di Lahat. Dia mengatakan, sikap tak bersahabat dengan media mulai dirasakan sejak pergantian Ketua STIE Lahat.
"Sangat berbeda ketika Ketua STIE Lahat masih Pak Rudi, dia sangat bersahabat dengan media. Kalau memang tak mau lagi bersahabat dengan media kita juga tidak jadi soal," ungkapnya dengan nada kekecewaan.
Kedatangan para awak media untuk mengambil materi peliputan adalah undangan resmi dari Pemkab Lahat melalaui web resmi Dinas Komunikasi dan informatika kabupaten lahat karena acara tersebut merupakan bagian dari kegiatan bupati Lahat, dan pada saat itu juga Bupati Lahat Cik Ujang.SH Memang Hadir di dalam Acara.
Dan sehari sebelum nya ketika awak media Potret Sumsel mengunjungi ketua STIE SERELO Lahat Syukri di kantornya beliau pun mengundang secara lisan kepada seluruh awak media agar bisa mempublish acaranya esok hari
Peristiwa ini sungguh sangat di sayangkan, walaupun ada unsur miskomunikasi antara panitia dan ketua STIE SERELO Lahat semestinya untuk acara sebesar ini harus sudah di siapkan secara matang dan cermat dari jauh jauh hari. (Ndi)
0 Comments:
Posting Komentar