#Kategori Budhipura
Jakarta, Potret Sumsel - Provinsi Sumatera Selatan masuk nominasi penerima Penghargaan Anugerah IPTEK dan Inovasi tahun 2019 Kategori Budhipura. Sumsel masuk nominasi bersama tujuh provinsi lainnya seperti Riau, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan Jawa Timur.
Hal itu terungkap saat Wakil Gubernur Sumsel, H. Mawardi Yahya mempresentasikan IPTEK yang telah dilakukan Sumsel di hadapan para juri di Gedung BPPT Kementerian Riset, Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), di Jakarta, Senin (29/7).
Mantan Bupati OI dua periode ini mengatakan Pemprov Sumsel memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk mendorong dan mengembangkan inovasi daerah.
"Ya, kami memiliki komitmen untuk mendorong inovasi daerah ini dibuktikan dimana Pemprov memiliki BALITBANGDA, perangkat daerah yang secara teknis membantu gubernur mensinergikan penelitian dan inovasi daerah. Selain itu, Pemprov juga mendorong penelitian di berbagai aspek," ujarnya.
Wagub menambahkan, untuk menjadi daerah yang inovatif, Pemprov telah berkolaborasi dengan seluruh perguruan tinggi, litbang, dunia usaha dan masyarakat.
"Untuk menjadi daerah yang inovatif di era digital saat ini tentu harus didukung ketersediaan layanan internet yang memadai. Kami terus kembangkan area free WiFi dan internet desa," ucapnya.
Sambungnya, Pemprov tidak tinggal diam dalam mengembangkan dan melakukan inovasi-inovasi. Yang sudah dilakukan diantaranya karet manjadi ban kursi roda, serai wangi bisa menjadi sabun dan Tembesi bisa jadi sabun.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Jumain Appe mengatakan, Anugerah IPTEK dan Inovasi Kategori Budhipura kepada Pemerintah Provinsi sebagai apresiasi atas prestasi dalam penguatan sistem inovasi di wilayahnya berupa pembinaan kabupaten dan kota, baik kebijakan, fasilitas sumberdaya maupun penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan penguatan inovasi.
"Ini sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah dalam penguatan ekosistem inovasi dan meningkatkan daya saing daerahnya," katanya.
Ia menambahkan, tahap penjaringan dan penyaringan tersebut menggunakan instrumen atau alat ukur Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), yang terdiri dari empat aspek yakni penguat, ekosistem inovasi, SDM dan aspek pasar.
"Maka didapatlah delapan provinsi yang menjadi kandidat anugerah IPTEK kategori Budhipura. Yaitu Sumsel, Bali, Yogya, Jabar, Jatim, Riau, Sulsel dan Jateng," bebernya.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Sistem Inovasi Ophirtus Sumule. Menurutnya, instumen IDSD digunakan sebagai perangkat untuk menilai keberhasilan suatu daerah dalam membangun ekosistem inovasi.
"Saya berharap pengukuran IDSD menjadi salah satu dasar utama dalam penyusunan dan penetapan kebijakan demi meningkatkan kebutuhan ekonomi dan kepemimpinan daerah yang inovatif," paparnya.
Anugerah tersebut dilaksanakan untuk memberikan apresiasi atas prestasi pemerintah daerah terkait kinerjanya untuk memperkuat ekosistem inovasi di wilayahnya.
Rencananya, apresiasi anugrah tersebut akan diberikan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Tekhnologi Nasional (Harteknas), Ke 24 yang dipusatkan di Denpasar, Bali pada 28 Agustus 2019 mendatang.
Dalam persentasi tersebut, Wagub Sumsel H. Mawardi Yahya didampingi Kepala Bappeda sekaligus PLT Balitbangda, Dr Ekowati Retnaningsih SKM.MKes, KEPALA Dinas Perkebunan, Kepala Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu, Humas dan Protokol, Dinas Kominfo, Baristan Industri Palembang, UNSRI, dan Balai Penelitian Teknologi Pertanian Palembang.(Ril/Ps01)
Jakarta, Potret Sumsel - Provinsi Sumatera Selatan masuk nominasi penerima Penghargaan Anugerah IPTEK dan Inovasi tahun 2019 Kategori Budhipura. Sumsel masuk nominasi bersama tujuh provinsi lainnya seperti Riau, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan Jawa Timur.
Hal itu terungkap saat Wakil Gubernur Sumsel, H. Mawardi Yahya mempresentasikan IPTEK yang telah dilakukan Sumsel di hadapan para juri di Gedung BPPT Kementerian Riset, Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), di Jakarta, Senin (29/7).
Mantan Bupati OI dua periode ini mengatakan Pemprov Sumsel memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk mendorong dan mengembangkan inovasi daerah.
"Ya, kami memiliki komitmen untuk mendorong inovasi daerah ini dibuktikan dimana Pemprov memiliki BALITBANGDA, perangkat daerah yang secara teknis membantu gubernur mensinergikan penelitian dan inovasi daerah. Selain itu, Pemprov juga mendorong penelitian di berbagai aspek," ujarnya.
Wagub menambahkan, untuk menjadi daerah yang inovatif, Pemprov telah berkolaborasi dengan seluruh perguruan tinggi, litbang, dunia usaha dan masyarakat.
"Untuk menjadi daerah yang inovatif di era digital saat ini tentu harus didukung ketersediaan layanan internet yang memadai. Kami terus kembangkan area free WiFi dan internet desa," ucapnya.
Sambungnya, Pemprov tidak tinggal diam dalam mengembangkan dan melakukan inovasi-inovasi. Yang sudah dilakukan diantaranya karet manjadi ban kursi roda, serai wangi bisa menjadi sabun dan Tembesi bisa jadi sabun.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Jumain Appe mengatakan, Anugerah IPTEK dan Inovasi Kategori Budhipura kepada Pemerintah Provinsi sebagai apresiasi atas prestasi dalam penguatan sistem inovasi di wilayahnya berupa pembinaan kabupaten dan kota, baik kebijakan, fasilitas sumberdaya maupun penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan penguatan inovasi.
"Ini sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah dalam penguatan ekosistem inovasi dan meningkatkan daya saing daerahnya," katanya.
Ia menambahkan, tahap penjaringan dan penyaringan tersebut menggunakan instrumen atau alat ukur Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), yang terdiri dari empat aspek yakni penguat, ekosistem inovasi, SDM dan aspek pasar.
"Maka didapatlah delapan provinsi yang menjadi kandidat anugerah IPTEK kategori Budhipura. Yaitu Sumsel, Bali, Yogya, Jabar, Jatim, Riau, Sulsel dan Jateng," bebernya.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Sistem Inovasi Ophirtus Sumule. Menurutnya, instumen IDSD digunakan sebagai perangkat untuk menilai keberhasilan suatu daerah dalam membangun ekosistem inovasi.
"Saya berharap pengukuran IDSD menjadi salah satu dasar utama dalam penyusunan dan penetapan kebijakan demi meningkatkan kebutuhan ekonomi dan kepemimpinan daerah yang inovatif," paparnya.
Anugerah tersebut dilaksanakan untuk memberikan apresiasi atas prestasi pemerintah daerah terkait kinerjanya untuk memperkuat ekosistem inovasi di wilayahnya.
Rencananya, apresiasi anugrah tersebut akan diberikan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Tekhnologi Nasional (Harteknas), Ke 24 yang dipusatkan di Denpasar, Bali pada 28 Agustus 2019 mendatang.
Dalam persentasi tersebut, Wagub Sumsel H. Mawardi Yahya didampingi Kepala Bappeda sekaligus PLT Balitbangda, Dr Ekowati Retnaningsih SKM.MKes, KEPALA Dinas Perkebunan, Kepala Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu, Humas dan Protokol, Dinas Kominfo, Baristan Industri Palembang, UNSRI, dan Balai Penelitian Teknologi Pertanian Palembang.(Ril/Ps01)
About Potret Sumsel
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 Comments:
Posting Komentar