Hasil penuturan salah satu petugas yang sedang mengatur lalu lintas di pintu perlintasan pelita sari Kota MuaraEnim kepada potretsumsel.co.id pada Selasa 15 Oktober 2019 (I Razad) mengatakan
"Penghasilan kami pas pasan hanya gaji dari Pemkab MuaraEnim Melalui Dinas perhubungan penghasilan yang kami peroleh. sementara selama ini belum ada sumbangsih dari PT.KAI dan PT.Bukit Asam" Ujarnya
Sementara Kadishub MuaraEnim Riswandar membenarkan bahwa belum pernah adanya kontribusi dari kedua belah pihak (PT.KAI dan PT.BA) Terhadap petugasnya yang berjaga di Pintu perlintasan kereta api. Padahal pintu tersebut adalah tanggung jawab bersama.
"Kita sudah pernah kasih usulan kepada mereka di saat rapat, bahkan Melalui surat tertulis. Namun hingga saat ini belum ada respon dari kedua belah pihak" Ujar H.Riswandar saat di temui oleh potretsumsel.co.id di ruang kerjanya selasa (14/10/2019)
H.Riswandar Juga menjelaskan setidaknya ada intensif yang di berikan oleh PT.Bukit Asam kepada pegawai dishub yang berjaga di setiap palang pintu agar mereka bisa tetap semangat bekerja. Bahkan di hari Minggu pun bisa tetap bekerja stand bay di Setiap pintu perlintasan KA.
"Kalo tunjangan mereka tercukupi tentunya di hari Minggu pun mereka juga bisa kita instruksikan tetap stand by agar tidak terjadi seperti kemarin (Minggu) Tertabraknya mobil minibus oleh kereta api akibat kelalaian pengemudi karena tidak ada yang berjaga jaga di pintu kereta api" Ujarnya
Disamping itu H.Riswandar Juga menghimbau agar Gerbong KA yang mengangkut Batu Bara untuk bisa di tutup dengan Terpal atau sejenisnya. Supaya Debu Batu Bara yang di bawa oleh gerbong kereta tidak beterbangan hingga menimbulkan polusi udara. (Endi)
0 Comments:
Posting Komentar