Terkait Laporan Penganiayaan AT Anggota DPRD Lahat Polisi Akan Tetap Profesional

LAHAT, Potret Sumsel - Terkait Laporan Kasus penganiayaan terhadap AT, Anggota DPRD Lahat dari Partai Nasdem yang diduga dilakukan oleh NM dari partai Partai Gerindra Polisi akan berusaha tetap profesional.

Kapolres Lahat AKBP Ferry Harahap SIK didampingi Kasat Intel, Kasat Reskrim AKP dan Kabag Humas Polres Lahat membenarkan telah menerima laporan  terkait penganiayaan terhadap AT.

Peristiwa penganiayaan yang terjadi pada Senin (01/10/19) sekitar pukul 18.45 WIB di Gedung DPRD Lahat, usai terplihnya AT sebagai Ketua Komisi 4 DPRD Lahat Berujung dengan laporan ke polisi.

"DPRD baru dilantik dan akan kerja bersama selama 5th kedepan tentunya perlu harmonisasi dan kerjasama yg baik antar anggota dewan apalagi ini dalam satu komisi. Polres berharap dapat diselesaikan dengan baik tak perlu berlarut larut demi kepentingan tugas DPRD sebagai wakil rakyat yg masih panjang, 

"polisi pada prinsipkan mendukung upaya2 diluar peradilan namun apabila tetap kepada penegakkan hukum kami pasti akan usut tuntas demi kepastian hukumnya, kami berharap semua pihak dapat dengan damai dan kepala dingin tidak ikut2 terpancing emosi menghadapi masalah kemaren" Ujar kapolres saat di temui awak media di Mapolres Lahat Rabu (2/10)


Namun Kapolres sendiri mengungkapkan, akan bersikap profesional dalam menangani kasus tersebut, meskipun nantinya upaya perdamaian dari kedua belah mungkin saja terjadi.

Untuk itu, pihaknya sambung Kapolres masih meminta keterangan sejumlah saksi baik dari saksi AT maupun saksi kejadian.

"Kita sudah menerima laporan dari korban AT dan hasil visumnya termasuk meminta keterangan sejumlah saksi kejadian," imbuhnya

Sementara AT sendiri kepada wartawan usai memberikan keterangan kepada pihak Polres mengakui, penganiayaan itu dipicu lantaran NM tidak menerima hasil voting tertutup yang telah dimenangkan oleh dirinya dengan jumlah suara 6 banding 4. Sehingga lanjut AT, NM meminta pemilihan ulang dengan sistem voting terbuka.

"Padahal sistem voting tertutup sudah disepakati bersama, saya tidak mengerti mengapa NM tidak menerima hasil itu," jelasnya.

Berawal dari itulah sambung AT, dia terlibat terlibat cekcok mulut dan spontan dirinya menggebrak meja.

"Seketika NM langsung menyerang dengan mencakar serta mencekik, tapi ada orang lain yang ikut menyerang saya selain NM, karena merasakan ada pukulan dibagian belakang saya," jelasnya.

AT menambahkan, untuk upaya damai dia sendiri belum dapat memutuskannya karena tergantung dari intruksi partai "Damai saya pribadi belum bisa memutuskan karena menunggu instruksi dari DPP dan DPD, karena mereka semua sudah mengetahui perkara ini" ujar AT

Sedangkan NM sendiri belum dapat dimintai tanggapannya terkait laporan AT ke Polres Lahat. Beberapa kali ditemui di Gedung DPRD Lahat, NM selalu tidak berada ditempat.(Endi)
Share on Google Plus

About Potret Sumsel

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 Comments:

Posting Komentar