Pantauan Potret Sumsel.co.id Anggota DPRD Provinsi Sumsel yg hadir adalah Ir.H Samsul Bahri (Nasdem), Asgianto (Gerindra), Giri Ramanda Kiemas(PDIP), Jhon Kenedy (PPP) Firdaus (PKS), dan Hj.Nurhilyah Juarsah(PKB).
Dalam Rapat Tersebut tersebut Plt.Pemkab muara Enim menyampaikan beberapa permintaan support/Sharing anggaran APBD provinsi Sumsel di thn 2020 untuk menunjang beberapa program kerja dan pembangunan di kab.muara enim diantaranya
Kontribusi APBD provinsi demi mendukung UHC dampak dari iuran BPJS kesehatan yg faktanya saat ini naik 100% dari 23.000 yg saat ini sudah mencapai 42.000, demi mendukung Program Pemkab MuaraEnim yaitu berobat gratis bagi seluruh masyarakatnya
"Kami sampaikan hal ini karena tahun 2019 kami mengajukan 23 Milyar hanya di setujui 12 Milyar oleh Pemprov, namun hanya terealisasi 6 Milyar" Ujar H. Ramlan Suryadi (Kepala Bapeda)
"Pemkab muara Enim juga berkomitmen menurunkan angka kemiskinan 1 digit setiap tahunnya seperti yang di harapkan gubernur Herman Deru " Imbuhnya
Disamping itu juga Pemkab MuaraEnim juga membutuhkan support Pembangunan Pembangunan instalasi Listrik demi mencukupi kebutuhan Listrik di tengah masyarakat, Penambahan stok/Suplai BBM, WC/Toilet pada Sekolah dan Akses internet di sekolah yang terisolir.
Disamping itu juga dukungan untuk pembangunan TOL Indralaya MuaraEnim, KEK, Lapter dan infrastruktur rencana Pembangunan Jembatan di Desa Batu Surau SDT yg membutuhkan dana 45 M, Sementara Pemkab hanya mampu mengangarkan 15 M.
Menanggapi setiap usulan yg di sampaikan, Anggota DPRD Provinsi yg hadir menjelaskan Bantuan Provinsi dari Gubernur untuk daerah sudah di alokasikan 700 milyar lebih, namun Gubernur Berharap penggunaannya lebih strategis, efisien dan tepat sasaran.
Kemudian, Anggota DPRD Provinsi yg hadir berharap agar Pemkab MuaraEnim melalui Dinas sosial bisa mengupgrade ulang data penduduk miskin hal ini bertujuan agar setiap bantuan sosial yg di gulirkan bersumber dari APBD dan APBN lebih tepat sasaran
Dalam Rapat Juga di bahas sejumlah permasalahan yg di sebabkan oleh dampak dari exploitasi usaha pertambangan yg di lakukan oleh PT.Supreme Energi dan PT.Bukit Asam (Endi)
0 Comments:
Posting Komentar