Hal itu di ungkapkan oleh Sdr Yeni salah satu petugas medis dari Dinkes Lahat diikuti oleh petugas PolPP Perwakilan dari BPBD Bpk Fikri beserta Petugas Babinsa dari TNI dan Polri saat di jumpai oleh potretsumsel di posko tersebut. Sabtu (11/4/2020)
Kami ini petugas yang menjaga perbatasan dan garda terdepan, bertugas 24 jam namun minim sekali Pemda memberikan perhatian kepada kami. Untuk APD kami belum sama sekali dapat. Bahkan jika ada orang yang Kami periksa benar benar membawa/terjangkit virus Corona sudah pasti kami dahulu yang tertular" ujarnya.
Bahkan untuk melindungi diri petugas tersebut harus menyiapkan mantel hujan plastik seharga Rp 10.000 sebagai alat pelindung diri yang ia beli sendiri. Mantel hujan plastik ini kami beli sendiri untuk berjaga jaga kalo ada pasien yang suhu tubuhnya 38 derajat" ujar Yeni sambil memperlihatkan jas hujan plastik yang ia bawa dari rumah.
Para petugas jaga sepakat mempertanyakan dana 23,5 Milyar untuk Penanggulangan Covid-19 yang telah di anggarkan oleh Pemkab Lahat. "Dikemanakan dana sebesar itu,kalo untuk beli APD mana APD nya hingga kini kami belum terima APD satupun dari pemkab lahat" Ujarnya.
Perlu diketahui Para petugas jaga di perbatasan menarget mobil bis antar kota antar propinsi (AKAP) yang berasal dari Zona merah seperti pulau Jawa dan kota Prabumulih. Setiap penumpang di periksa satu persatu dicatat nomor telepon nya dan bagi penumpang yang akan turun di lahat diduga kuat suspek tidak diperkenankan masuk wilayah Lahat. Dan bagi mereka walau tidak memiliki gejala namun dikategorikan sebagai Pelaku Perjalanan (PP) dan harus isolasi mandiri selama 14 hari. (Endi)
0 Comments:
Posting Komentar