Sulitnya Lapangan Pekerjaan Timbulnya Ilegal Maining, dan Pekerjanya Didominasi Orang Luar Muara Enim

MUARA ENIM,potretsumsel.id -- Terjadinya ilegal maining atau tambang ilegal ini dilatar belakangi oleh kebutuhan ekonomi. Hal ini terungkap dari para penambang yang berhasil diamankan oleh jajaran Polres Muara Enim bersama Ditkrimsus Polda Sumatera Selatan dalam kasus meninggalnya 11 orang penambang liar yang tertimbun saat melakukan penggalian batu bara di lokasi tambang rakyat ilegal di desa Tanjung Lalang kecamatan Tanjung Agung, Rabu (20/10/2020) lalu.


"Kalau saya baru dua Minggu melakukan penggalian batubara disini, pak,"ungkap Dadang Supriatna (56) warga Bandung yang memiliki tiga anak, Kamis malam (22/10/2020) di Mapolres Muara Enim saat dikonfirmasi awak media.


Dilanjutkannya, dirinya nekat melakukan pekerjaan yang melanggar dan berbahaya ini karena tidak ada pekerjaan.


"Sengaja, pak kami bekerja disini karena memang tidak ada pekerjaan, kalau terkait ilegal atau tidak tambang ini kita tidak tau karena kita hanya bekerja dan awalnya mencari pekerjaan,"urainya. 



Senada Bambang Trianto (38) warga Lampung Selatan yang memiliki dua orang anak ini menerangkan awalnya dirinya diajak temannya untuk bekerja di lokasi tambang tersebut. Mengingat dia tidak ada pekerjaan hingga akhirnya ikut temannya tersebut untuk bekerja di tambang ilegal tersebut.


"Kalau saya diajak teman pak tapi dia sudah lebih dulu pulang ke Lampung,"terangnya.



Sedangkan Mahmud (27) warga Pesawaran menegaskan kalau dirinya dan rekan-rekannya tidak mengetahui terkait legalitas tambang tersebut karena mereka hanya diminta untuk bekerja dan diupah oleh pengawas bernama Purwadi (almaruh) yang juga masuk kedalam 11 orang korban yang tertimbun di lokasi penambangan.


"Tidak tau kalau aktifitas penambangan tersebut ilegal karena kita kerja disini diupah Rp. 1.800 per karung dan datang kesini sengaja mencari kerja,"katanya.


Ketika ditanya pekerja di lokasi itu ketiga pelaku mengaku hampir semua pekerjanya berasal dari luar kabupaten Muara Enim.


"Banyak orang luar, pak yang kerja disana. Ada orang Lampung, Jawa, OKUS, dan beberapa orang sana,"pungkas ketiga tersangka pada awak media.(Erosan/Dang)

Share on Google Plus

About Potret Sumsel

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 Comments:

Posting Komentar