Pengusaha Tahu Tempe Keluhkan Harga Kedelai Mahal dan Langkah

MUARA ENIM,potretsumsel -- Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di kabupaten Muara Enim dan kota Prabumulih keluhkan langkahnya kacang Kedelai dipasaran. Tak hanya itu mereka juga mengeluhkan mahalnya harga kacang kedelai tersebut.


Dikatakan Yayat Rukhiyat (37) pengusaha tahu asal Muara Enim dan kota Prabumulih ini mengungkapkan mahalnya harga kacang kedelai saat ini mengakibatkan mereka kesulitan didalam memproduksi makanan khas nusantara.


"Kenaikan harga kacang kedelai ini lumayan tinggiencapai harga Rp. 9.700 sampai dengam 10.000 per kilonya. Jadi kita harus menambahkan modal dua kali lipat dari biasanya untuk memproduksi tahu dan tempe ini,"ungka Kang Yayat sapaan pria asal Sunda ini, Jum'at (15/1/2021) pada media ini.


Lanjut, Kang Yayat tidak hanya mahal harganya, kacang kedelai ini juga langkah dipasaran hingga mereka juga kesulitan untuk memproduksi tahu dan tempe.


"Sebenarnya walaupun mahal kalau barang masih ada mending kita masih bisa produksi. Paling tahu dan tempenya dinaikan atau kita kurangi ukuran hingga tetap terjangkau harganya oleh masyarakat,"urainya.


Selanjutnya, Kang Yayat meminta kepada pemerintah untuk mencarikan solusi terkait mahal dan langkahnya kacang kedelai di pasaran saat ini.


"Harapan kita kepada pemerintah untuk melakukan penanganan seceparnya terkait mahalnya kedelai ini. Mungkin dilakukan operasi pasar maupun mengimpor kedelai hingga tidak menyebabkan matinya para UMKM dan pengusaha tahu serta tempe yang ada di Inonesia,"harapnya.


Sementara itu Azwar (27) warga Rumah Tumbuh kota Muara Enim selaku penyuka tahu tempe mengharapkan Pemerintah dapat mengatasi permaslahan langkahnya kacang kedelai ini.


"Pemerintah harus bertindak cepat didalam mengatasi permaslahan pengusaha tahu dan tempe terkait mahal dan langkahnya kacang kedelai di pasaran. Apalagi sekarang tahu dan tempe ini merupakan makanan yang merakyat yang mana disukai oleh semua kalangan hingga memunculkan UMKM seperti tugang gorengan, Batagor, dan sebagainya. Sehingga jika kelangkaan Kacang Kedelai ini tetap berlanjut akan dapat juga melumpuhkan perekonomian mereka ini selain dari pengusaha tahu dan tempe,"pungkasnya.(Erosan/Dang)

Share on Google Plus

About Potret Sumsel

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 Comments:

Posting Komentar