PRABUMULIH,potretsumsel.id – Walikota (Wako), Ir H Ridho Yahya MM sangat antusias dengan budidaya nanas lokal, kini mulai digeliatkan lagi petani milenial Patih Galung dan petani Karang Jaya.
Apalagi, kata Wako Nanas ini, semua bagiannya bisa berguna dan diolah. Yaitu, daun bisa jadi serat nanas. Lalu, apanya bisa jadi pewarna.
“Buahnya bisa dimakan langsung, dan diolah berbagai jenis produk makanan dan lainnya,” ujar suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini ketika melakukan panen perdana di kebun nanas di Kelurahan Patih Galung, Rabu (31/3/2021).Wako
Ke depannya, akunya sejumlah produk nanas. Bisa diolah dengan serius, seperti serat nanas. Lalu, pewarna nanas.
“Termasuk juga, produk makanan nanas bisa di pasarkan di Indomaret. Makanya, perlu kemasan baik dan juga menjaga kualitas. Penuhi, standar kualitas untuk pemasarannya,” imbau ayah tiga anak.
Akunya, ke depan, nanas tidak hanya sebagai tanaman tumpang sari karet saja. Tetapi, benar-benar ditanam sehingga produksi nanas meningkat. “Tidak lagi dibudidayakan sebagai tanaman tumpang sari karet, tetapi nanas bisa dikolaborasikan dengan tanaman lain. Seperti; tanaman pisang, jahe, dan lainnya. Kalau hanya tanaman tumpang sari, akan hilang sendirinya,” ucap Wako dua periode ini.
Apalagi, nanas Prabumulih ini, akunya punya keunggulan sendiri. Yaitu, rasanya sangat manis sekali. Sehingga, tidak bisa dikemas.
“Ayo bantu petani Prabumulih, konsumsi nanas Prabumulih,” ajaknya.
Sehingga, geliat nanas Prabumulih terus menerus. Tidak hanya itu saja, nanas Prabumulih kembali dikenal di seluruh Indonesia. Apalagi, sejak dulu Prabumulih dikenal Kota Nanas.
“Kalau semuanya mendukung, jelas semangat petani akan kembali besar. Dan, kesejahteraannya meningkat. Tidak hanya itu saja, produksi nanas akan kembali banyak,” bebernya.
Kadis Pertanian, Ir H Pribadi Roso Sarosa menerangkan, kalau kegiatan ini merupakan panen nanas lokal Prabumulih di Patih Galung.
“Nanas ini, sebagai tanaman tumpang sari dengan karet. Setelah, 3-4 tahun akan hilang dan digantikan karet,” ujar Pribadi.
Di Patih Galung ini, ada tanaman nanas sekitar 4 hektar (Ha). Selain menghasilkan buah nanas, kata dia juga sebagai sarana wisata buah.
“Harapannya, tingginya minat nanas memberikan semangat petani,” ucapnya.
Tidak dipungkiri, akunya kendalanya, kurangnya modal.
“Provinsi, bisa memberikan solusi. Sehingga, bisa meningkatkan produksi nanas dan kesejahteraan petani,” tambahnya.
0 Comments:
Posting Komentar