PRABUMULIH.potretsumsel.id– Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM mengungkapkan, akibat pandemi Covid 19 yang terus terjadi melanda Indonesia membuat banyak daerah termasuk Kota Prabumulih harus kembali mengalami pemangkasan anggaran.
Jika sebelumnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Prabumulih mencapai Rp 1,2 Triliun mengalami pemangkasan menjadi Rp 800 Milyar, dan pada 2021 kembali berkurang menjadi hanya sekitar Rp 600 Milyar.
“Bayangkan kita awalnya APBD Rp 1,2 Triliun turun menjadi Rp 800 Milyar, dan informasinya turun lagi sekitar Rp 600 Milyar. Disatu sisi kita dituntut berinovasi membangun, namun disisi lain anggaran kita minim,” ungkap Ridho, Selasa (21/6/2021).
Ridho mengatakan, kondisi tersebut membuat pihaknya kesulitan. Namun meski demikian pihaknya tidak mau melakukan pinjaman bank alias utang, karena akan membuat susah kedepannya.
“Meskipun sulit kami tidak mau berutang karena ini akan menjadi beban kedepannya, saya tidak mau saat masa jabatan saya selesai malah meninggalkan utang,” ungkapnya.
Untuk mengatasi minimnya anggaran tersebut, Ridho meminta seluruh OPD terus menggali potensi-potensi yang bisa membangun Kota Prabumulih terus digali.
“Makanya kita sering perintahkan Kepala OPD kemana-mana (meloby mencari dana bantuan), artinya dengan membuang uang sedikit (dinas luar) bisa mendapat dana besar. Contoh pembangunan fly over pembelian tanah hanya Rp 8 Milyar, namun Prabumulih mendapat pembangunan Rp 108 Milyar, begitu juga yang lain,” bebernya.
Ridho mengaku saat ini tidak hanya Kota Prabumulih, namun seluruh daerah kesulitan anggaran, hanya saja pemkot Prabumulih tidak mau melakukan pinjaman seperti daerah lain.
“Karena kalau kita lakukan pinjaman, maka kena potong juga APBD kita, nah yang jadi masalah ada atau tidak dana APBD kita. Kan pinjaman itu mau dibayar. Kalau tidak ada dana untuk apa, meninggalkan beban untuk Wali Kota yang baru,” pungkasnya.
0 Comments:
Posting Komentar