Debat Panjang Antara Satgas Anti Pungli Dan Tipikor BPI KPNAN RI Dan Kordinator Team Investigasi Aliansi LSM & Ormas Bersatu Muba Dengan Humas RSUD Sekayu



Musibanyuasin, potretsumsel.id- Satgas Anti Pungli Dan Tipikor BPI KPNAN RI Musi Banyuasin yang di wakili Sekretaris Daerah ( Detra ) bersama Kordinator Tim Investigasi Aliansi LSM & Ormas Bersatu Kab.Muba (Deskar) meminta kepada pihak Humas Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu agar mengeluarkan jumlah Data kematian Covid-19 dari awal Maret 2020 sampai Sekarang Kamis,(22 / 07 / 2021)


Dari hasil investigasi di lapangan oleh Tim Satgas Anti Pungli Dan Tipikor BPI KPNAN RI juga Kordinator Tim Investigasi Aliansi LSM & Ormas Bersatu Kab.Muba menyatakan di duga ada perbedaan data pasien covid-19 yang telah meninggal dunia yang ada di RSUD Sekayu dengan data dari hasil penelusuran investigasi saat ini, untuk itu Sekretaris Satgas Anti Pungli dan Tipikor BPI KPNAN RI juga Kordinator Tim Investigasi Aliansi LSM & Ormas Bersatu Kab.Muba meminta pihak RSUD Sekayu untuk mengklarifikasi sekaligus

mengeluarkan data pasien covid-19 yang telah meninggal dari bulan Maret

tahun 2020 sampai dengan Sekarang Juli 2021.


"Kami dari satgas Anti Pungli dan tipikor BPI KPNAN RI Dan Kordinator Tim Investigasi Aliansi LSM & Ormas Bersatu Kab.Muba juga meminta klarifikasi terkait ada kesalahan input nama pasien yang tidak bisa di sebut namanya yang salah input pihak RSUD Sekayu. Sebelumnya pasien tersebut dirawat di Rumah Sakit Palembang, ironisnya ketika di rujuk RSUD Sekayu di duga di nyatakan Positif covid-19 ucap Detra,"


Menanggapi perihal tersebut Kabag Humas Rumah sakit umum daerah sekayu Andodi mengatakan, terkait Masalah data jumlah kematian Covid -19 dari awal Maret tahun 2020 Sampai dengan sekarang yang ada di RSUD Sekayu, saat ini kami belum bisa mengeluarkan data kecuali melayangkan surat resmi dari Lembaga Bapak, Karena RSUD Sekayu merupakan rumah sakit milik pemerintah dengan segala aturan didalamnya.


" Di singgung RSUD Sekayu terdapat isu mudahnya memvonis pasien menderita Covid-19. Andodi menyatakan sikap sekaligus membantah sebab Pasien yang di nyatakan Positif covid-19 harus melalui proses yang sangat panjang diantaranya cek OTG, cek laboratorium, cek ronsen paru dan cek PCR untuk menentukan ada tidaknya gejala reaktif Covid-19 juga terakhir cek Swab semuanya itu butuh waktu proses panjang Papar Andodi kepada Deskar Dan Detra,"


Dan setelah berita Ini di tanyangkan Satgas Anti Pungli Dan Tipikor BPI KPNAN RI Dan Kordinator Tim Investigasi Aliansi LSM & Ormas Bersatu Kab.Muba bertanggung jawab sepenuhnya atas di terbitkannya berita Ini.

( Rudi Hartono )

Share on Google Plus

About Potret Sumsel

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 Comments:

Posting Komentar