Biadab! Ayah di Muara Enim Setubuh Anak Kandung Hingga Tujuh Tahun

 


MUARA ENIM,potretsumsel.id -- Sungguh biadap kelakuan seorang ayah di kabupaten Muara Enim satu ini, betapa tidak SY (37), warga desa Sumber Mulia, Kecamatan Lubai Ulu, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) seharusnya menjaga dan melindungi putrinya malah, merusak masa depan sang putri semata wayangnya sendiri sebut saja Bunga (18) bukan nama sebenarnya.


Parahnya, anak gadisnya itu digagahi SY berkali-kali sejak korban duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) atau Bunga masih berusia 11 tahun.


Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto didampingi Kasat Reskrim AKP Widhi Andika Darma mengungkapkan, aksi bejat tersangka terakhir kali dilakukan pelaku pada tahun lalu.


"Tersangka mengakui perbuatannya dilakukan di September 2021 sekitar pukul 16.00 WIB,"ungkap Kapolres, Kamid (21/04/2022) dalam siaran persnya.


Terungkapnya, aksi bejat ayah cabul ini setelah korban melaporkan perbuatan tersangka ke unit PPA Satreskrim Polres Muara Enim. Atas dasar itulah tersangka SY akhirnya diringkus anggota Reskrim Polres Muara Enim di kediamannya pada Selasa (19/4/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.


“Tersangka kita jerat dengan Pasal 81 ayat 3 UU No 17 tahun 2016 perubahan kedua atas UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman minimal lima tahun dan maksimal 15 tahun ditambah 1/3 hukuman,” tegasnya.


Selanjutnya, Aris mengungkapkan dari pengakuan tersangka motif utama memperkosa anak gadisnya lantaran sang istri selalu menolak saat diajak berhubungan intim.


"Pengakuan pelaku sang istri tak hanya melakukan penolakan untuk diajak bersetubuh, akan tetapi acapkali memarahinya, sehingga dia nekat melampiaskan hasrat nafsunya kepada korban,"bebernya.


Ditambahkan Kapolres, perbuatan cabul pelaku terhadap korban sejak duduk di bangku SD hingga korban saat ini mengemyam pendidikan SMA.


“Sudah sering dan tak terhitung lagi pelaku melakukan persetubuhan secara paksa kepada korban di dalam rumahnya,”terangnya. 


Sementara, pelaku ketika ditanya awak media mengakui perbuatannya lantaran tak tahan menahan hawa nafsunya ketika melihat korban seusai mandi dan ia mengaku setiap kali ia melakukan aksi bejatnya itu selalu diiringi dengan pukulan.


"Saya nafsu melihat anak saya habis mandi, lalu saya melakukannya karena istri saya juga jarang melayani saya. Saya juga melakukannya tidak diancam dengan senjata tajam tapi saya tampar dan diancam akan bercerai dengan ibunya,"akunya.


Terakhir, ia mengakui penyesalannya atas perbuatan yang ia lakukan.

"Ia, saya menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi,"pungkasnya tertunduk malu.

Share on Google Plus

About Potret Sumsel

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 Comments:

Posting Komentar