OKI,potretsumsel.id - Perbuatan asusila oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kembali terjadi. Beranjak dari sejumlah kasus asusila dan perselingkuhan yang terjadi di OKI sebagian dilakukan oleh beberapa oknum yang bertugas di instansi pemerintahan.
Hal itu tentu akan berakibat tercorengnya institusi birokrasi secara keseluruhan. Tentunya publik akan bertanya apa yang salah dari pembinaan birokrasi di Bumi Bende Seguguk ini.
Meskipun drama berkonten syahwat tersebut tidak sampai sejauh kisah cinta terlarang dua sejoli yang sempat menghebohkan publik, tentunya perbuatan asusila yang dilakukan oknum itu juga menjadi sorotan publik.
Menelisik secara seksama, benang merah dari rangkaian kejadian yang terjadi adalah bentuk degradasi moral, terlebih lagi dilakukan oleh ASN yang sudah berusia paruh baya.
Oknum ASN tersebut berinisial SM, diduga bertugas di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten OKI.
Perbuatan tak senonoh itu terekam dalam video amatir saat oknum tengah melakukan komunikasi dengan lawan jenis melalui sambungan visual langsung (Video Call).
Dalam komunikasi video call tersebut, wanita berhijab itu sendiri sedang berada di kantor.
Dalam tayangan durasi 57 detik itu, oknum ASN tersebut sedang berusaha memamerkan payudara atas permintaan teman lelaki yang berada dalam satu ruang komunikasi (video call) sembari memegang alat vitalnya.
Diduga, video call dilakukan di kantor oknum ASN tersebut. Diperkirakan video diambil di saat kantor dalam keadaan sepi.
Di dalam komunikasi visual tersebut, terucap kata panggilan "Papa" terhadap laki-laki yang menjadi lawan bicara.
"Sabar ya Pa, di sini masih ada tamu," ujarnya dalam video call tersebut.
Dari beberapa poto yang juga sempat tersebar, sepertinya Oknum ASN Satpol PP tersebut tidak hanya sekali melakukan hal tersebut.
Kasat Pol PP OKI Abdurrahman mengatakan, sebaiknya langsung menanyakan hal tersebut kepada yang bersangkutan.
"Langsung tanyakan saja ke orang yang bersangkutan," jawabnya singkat saat dihubungi awak media.
Sementara itu, SM saat didatangi ke kantor Sat Pol PP tidak pernah ada tempat. Namun ketika dihubungi via pesan What'sApp, ia mengatakan dirinya saat itu sedang dalam kondisi tidak sadar atau dalam pengaruh hipnotis.
"Saat itu saya seperti , jadi tidak sadar sama sekali," ucapnya singkat.(Ari)
0 Comments:
Posting Komentar