MUARA ENIM,potretsumsel.id -- Ratusan warga Dusun III (Kampung Sawah), Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Laut (SDL), Kabupaten Muara Enim, meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pemerintah Daerah untuk segera melakukan pemasangan tiang kabel listrik permanen. Hal ini diminta warga karena tiang listrik yang digunakan sebagai tiang penyanggah Jaringan Tegang Menengah (JTM) milik PLN masih darurat dan menggunakan batang pohon bambu. Lantaran, itulah sehingga sangat terlihat semerawut dan berpotensi membahayakan masyarakat setempat.
"Saat ini kita selalu patungan dan bergotong royong demi membeli tiang besi dan tiang bambu tersebut demi listrik tetap mengalir ke rumah-rumah kita," ungkap Surman Tambunan, Kamis (26/07/2022) saat dihubungi awak media.
Masih menurut Surman, bahwa dirinya bersama beberapa warga lainnya sudah sering mengusulkan pengadaan tiang listrik kepada PLN dan Pemkab Muara Enim melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang)
agar mengganti tiang bambu dengan tiang permanen dari besi atau beton. Namun hal itu, sampai saat ini tidak ada realisasi.
"Sebab kita merasa khawatir jika musim penghujan tiba. Karena kalau tiang penyangga bambu lama kelamaan akan lapuk, sehingga dipastikan tidak akan kuat menahan terjangan hujan dan angin, tentunya akan memutus aliran listrik bahkan bisa membahayakan warga. Apalagi hal ini pernah ada tiang yang patah dan nyaris menimpa warga. Tadi saya lihat Pak Gubernur dan Pak Bupati sudah melihat sendiri. Semoga ada realisasinya," ujarnya.
Lanjutnya, Padahal tarif listrik terus naik. Namun, fakta di lapangan tidak ada peningkatan pelayanan. Hingga mengakibat warga patungan membeli tiang pipa besi.
"Kita patungan beli pipa besi. Namun, biayanya mahal tentu tidak bisa seluruhnya, sedangkan panjang jalur yang belum ada tiangnya sekitar 2,5 km. Sedangkan aliran listrik tersebut mengaliri sekitar 150 KK, 2 Masjid, 1 SMA IT dan 1 Ponpes di dusun III, Desa Segamit, tapi sayangnya masih sering byar pyet dan tegangannya masih sekitar 170 volt. Selain itu, di desanya ada juga PLTMH, yang pemeliharaan gotong royong tetapi tegangan listriknya sekitar 90 volt,"bebernya.
Hingga kini, kata Surman, mereka baru bisa membeli beberapa tiang dari hasil sumbangan warga.
"Kita baru mampu beli tiang besi 4 unit, sedangkan tiang yang diperlukan puluhan unit lagi," terangnya.
Hal senada dikatakan Rusdi (69) warga Desa Segamit, bahwa permasalahan tiang listrik dari bambu tersebut sudah cukup lama mungkin sudah sekitar 4 tahunan.
"Hampir 4 tahunan permasalahan ini. Bahkan sudah beberapa kali diusulkan warga baik ke PLN, Pemkab Muara Enim maupun anggota dewan namun sampai saat ini tidak ada realisasinya,"katanya.
Sementara, salah satu anggota DPRD Muara Enim Dapil IV Kasman, mengatakan bahwa kewenangan tiang listrik tersebut ada di Pemerintah Provinsi Sumsel, untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Muara Enim dan Pemprov Sumsel untuk bisa ditindaklanjuti.
"Kebetulan tadi, Bupati Muara Enim dan Gubernur Sumsel sudah melihat sendiri kondisi di lapangan yang memang real. Nanti kita minta masyarakat untuk buat proposal dan akan kita sampaikan ke Pemprov Sumsel dan pihak terkait," ujarnya.
Sementara itu Pj Bupati Muara Enim Kurniawan, bahwa pihaknya telah melihat langsung kondisi tersebut dan tentu akan segera ditindaklanjuti apalagi hal tersebut untuk rakyat banyak.
"Tolong kita dukung dan promosikan Semendo termasuk media ya," pungkasnya.
0 Comments:
Posting Komentar