OKI-- potretsumsel.id--Dalam rangka menuju Zero ODOL (Over Dimension Over Loading) 2023,
PT Hutama Karya (Persero) menggelar kampanye keselamatan berkendara dengan merazia kendaraan bermuatan berlebih.
Larangan kendaraan bermuatan berlebih itu digelar khususnya di ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayuagung (Terpeka) yang dimulai Jum'at (23/12/22) pukul 15.00 - 17.00 Wib.
Branch Manager cabang Tol Terpeka, Yoni Satyo Wisnuwardhono mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan berkolaborasi bersama Badan Pengelola Jalan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Sumsel, Dinas Perhubungan darat (Dishub) Kabupaten OKI dan Ditlantas Polda Sumsel.
"Kita menerapkan operasi ini dengan menggunakan timbangan kendaraan Portable, jika didapati kendaraan ODOL selanjutnya didata oleh petugas kemudian dikembalikan putar arah karena dilarang untuk masuk tol, "ucap Yoni saat dibincangi awak media di lokasi kegiatan.
kebijakan ini kembali digelar selain dalam rangka menuju Zero ODOL 2023, juga demi mengurangi kendaraan ODOL yang melintas.
"Dari operasi ODOL ini didapati 12 unit kendaraan yang diputar balikan arah dan 23 kendaraan diperbolehkan melanjutkan perjalanan, "terang Yoni Satyo.
Menurut Yoni, pihaknya juga menghimbau pengguna jalan tol untuk berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai peraturan yang ada.
"Tidak boleh menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat, beristirahat apabila merasa mengantuk dan lelah di Rest Area terdekat serta diharapkan selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dimanapun berada, "pesannya.
Terpenting juga, Yoni berpesan terhadap pengguna jalan, jika mengalami tindak kejahatan di jalan tol yang dikelola maupun rest area tol Terpeka agar segera melapor ke Call Centre Tol Terpeka di nomor 081329000020.
"Selamat berkendara, salam setuju dan selamat sampai ketujuan, "ucapnya.
Ditempat dan kegiatan yang sama Section head operation Erza Aditya mengatakan kepada awak media kegiatan operasi ODOL tersebut selain mengurangi kendaraan bermuatan lebih, juga untuk mengurangi kerusakan jalan akibat beban berat dari kendaraan yang muatannya melebihi kapasitas standar.
"Ini kami lakukan agar program ini bisa berjalan dengan baik dan membudayakan masyarakat tertib dan taat terhadap peraturan lalu lintas,” tegas Erza. (Ari)
0 Comments:
Posting Komentar